
MASIH BETAH REBAHAN?
Allah ﷻ berfirman:
وَالْعَصْرِ ﴿١﴾ إِنَّ الْإِنسَانَ لَفِي خُسْرٍ ﴿٢﴾ إِلَّا الَّذِينَ آمَنُوا وَعَمِلُوا الصَّالِحَاتِ وَتَوَاصَوْا بِالْحَقِّ وَتَوَاصَوْا بِالصَّبْرِ ﴿٣﴾
“Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh dan nasehat menasehati dalam kebenaran dan nasehat menasehati dalam kesabaran”. (QS. Al-Ashr:1-3)
Bagi kaum rebahan, jika waktu ini tidak kita gunakan untuk beribadah kepada Allah maka kita akan gunakan untuk bermaksiat, waktu kita banyak dihabiskan oleh hal yang sia-sia, rebahan santuy, menonton drakor, scroll-scroll IG dan berselancar di media sosial sampai kita lupa waktu.
Imam Syafi’i pernah berkata, “Waktu ibarat pedang, jika engkau tidak menebasnya maka ialah yang akan menebasmu. Dan jiwamu jika tidak kau sibukkan di dalam kebenaran maka ia akan menyibukkanmu dalam kebatilan”
Kebanyakan orang tidak menerima kenyataan. Hidup kita di dunia ini sangat merugi kalau kita hanya mengikuti kesenangan dunia ini yang begitu sangat menyilaukan dengan segala perhiasannya. Terkecuali bagi mereka yang beriman kemudian melakukan amalan shaleh dan memperbaiki keadaan orang-orang di sekitarnya saat itu.
Oleh karena itu, sudah saatnya untuk mengubah kebiasaan rebahan dan nganggur agar dihapus dari jadwal sehari-hari jika tidak mau masuk ke dalam orang-orang yang rugi.
Kalau bukan sekarang, kapan lagi?
Apa harus menunggu penyesalan tiba?
Semoga Allah Ta’ala selalu menolong kita. Aamiin.